Rabu, 26 Maret 2008

Gagal Hamil Akibat Sperma Keluar Kembali?

By:Prof. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, seksolog dan androlog dari Universitas Udayana

Kejadian Wajar
Sperma memang pasti keluar kembali dari vagina setelah hubungan seksual selesai dilakukan. Kalau tidak keluar kembali, ke mana perginya cairan yang cukup banyak itu? Jadi itu wajar dan normal terjadi, sehingga tidak dapat dihindari. Juga tidak ada kaitan dengan hubungan seksual yang tidak benar.

Untuk terjadinya kehamilan diperlukan sel spermatozoa yang terkandung di dalam cairan sperma. Sel spermatozoalah yang membuahi sel telur wanita, sehingga menyebabkan kehamilan.

Kalau kesuburan Anda dan istri baik, dan hubungan seksual dilakukan tepat pada masa subur, kehamilan mungkin terjadi. Namun, kalau Anda atau istri mengalami gangguan kesuburan atau hubungan seksual tidak dilakukan pada saat subur istri, kehamilan terhambat atau tidak mungkin terjadi.

Untuk mengetahui keadaan kesuburan, tentu diperlukan pemeriksaan, baik Anda maupun istri. Andaikata kesuburan Anda atau istri terganggu, diperlukan pengobatan agar menjadi normal atau mendekati normal.

Kualitas Berkurang
Hubungan seksual yang terlampau sering sebenarnya tidak efektif bagi terjadinya kehamilan. Kalau ejakulasi sering terjadi, kuantitas dan kualitas spermatozoa tidak baik, sehingga ketika tiba masa subur, sel spermatozoa tidak mampu membuahi.

Ejakulasi yang sering tidak akan mengakibatkan sperma habis karena sperma terus diproduksi. Syaratnya, tidak ada penyakit atau gangguan yang menghambat proses pembentukan sperma.

Sebaliknya, hubungan seksual yang terlalu jarang juga tidak efektif bagi terjadinya kehamilan karena kualitas spermatozoa menjadi terganggu ketika tiba pada masa subur istri.

Penyebab Gagal Orgasme
Mengenai istri yang tidak dapat mencapai orgasme, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya. Pertama, komunikasi seksual yang kurang baik. Kedua, hambatan psikis.

Ketiga, posisi hubungan seksual yang tidak efektif bagi wanita. Keempat, fungsi seksual Anda mungkin tidak optimal, khususnya fungsi ereksi dan kontrol ejakulasi. Kalau ada salah satu atau lebih faktor di atas, istri mengalami hambatan orgasme.

Kalau sebelum menikah Anda dan istri tidak cukup mengenal satu sama lain, mungkin saja komunikasi kurang baik, khususnya komunikasi seksual. Selain itu, hambatan psikis mungkin juga muncul lalu menghambat reaksi seksual istri, sehingga gagal mencapai orgasme. Untuk mengatasi hambatan orgasme, penyebab yang ada harus diatasi dulu.

Meski demikian, tidak ada hubungan antara tidak dapat mencapai orgasme dengan belum terjadi kehamilan. Artinya, kehamilan dapat saja terjadi walaupun istri tidak dapat mencapai orgasme.

Namun, membiarkan istri tetap tidak dapat mencapai orgasme, bukanlah sikap yang benar. Anda harus membantu agar istri juga dapat mencapai orgasme, sehingga kehidupan seksual menjadi harmonis, apalagi kalau penyebabnya terletak di pihak Anda.

Prof. DR.Dr. Wimpie Pangkahila Sp. And

Tidak ada komentar: